Rabu, 02 November 2016 18:03 Nasional
Sumpah Pemuda, Sejumlah OKP Lahirkan Deklarasi Kembali ke Khittah 1928
Jakarta, NU Online
Sejumlah pimpinan organisasi kepemudaan di Indonesia menyuarakan kembali semangat Sumpah Pemuda 1928 di Lantai Lima Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (2/11) siang. Mereka menandatangani spanduk bertajuk “Deklarasi Kembali ke Khittah 1928” sebagai bentuk kepedulian pemuda terhadap kondisi kekinian di Indonesia.
Penandatanganan deklarasi ini mengawali diskusi kebangsaan dan keindonesiaan yang diinisiasi Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB).
Menurut Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur, penandatanganan spanduk deklarasi ini merupakan wujud kebulatan tekad dan niat para pemuda Indonesia untuk menanamkan dan meneguhkan kembali sumpah-janji serta niat suci para pemuda di era 28 Oktober 1928 lalu. Demi satu Indonesia merdeka, satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Deklarasi ini merupakan upaya menggelorakan kembali niat suci dan luhur para pemuda di era 28 Oktober 1928 yang juga kemudian menjadi pendiri Republik Indonesia.
“Kita ingin semangat mereka tidak menjadi abu, tetapi tetap menjadi api semangat pemuda di era sekarang demi melanjutkan, meneruskan, sekaligus meluruskan rel dan sejarah perjuangan bangsa,” kata Ghopur kepada NU Online, Rabu (2/11) siang.
Beberapa unsur kepemudaan yang dalam deklarasi ini adalah perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), mantan aktivis 98, Generasi Muda Perhimpunan Indonesia Tionghoa (GEMA INTI), Gerakan Alam Pikir Indonesia (Gerak API), pemuda Kampung Sawah Bekasi, pemuda daerah, Anak Kandung Indonesia, dan delegasi ormas serta OKP lainnya. (Alhafiz K)
Sumpah Pemuda, Sejumlah OKP Lahirkan Deklarasi Kembali ke Khittah 1928
Jakarta, NU Online
Sejumlah pimpinan organisasi kepemudaan di Indonesia menyuarakan kembali semangat Sumpah Pemuda 1928 di Lantai Lima Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (2/11) siang. Mereka menandatangani spanduk bertajuk “Deklarasi Kembali ke Khittah 1928” sebagai bentuk kepedulian pemuda terhadap kondisi kekinian di Indonesia.
Penandatanganan deklarasi ini mengawali diskusi kebangsaan dan keindonesiaan yang diinisiasi Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB).
Menurut Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur, penandatanganan spanduk deklarasi ini merupakan wujud kebulatan tekad dan niat para pemuda Indonesia untuk menanamkan dan meneguhkan kembali sumpah-janji serta niat suci para pemuda di era 28 Oktober 1928 lalu. Demi satu Indonesia merdeka, satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Deklarasi ini merupakan upaya menggelorakan kembali niat suci dan luhur para pemuda di era 28 Oktober 1928 yang juga kemudian menjadi pendiri Republik Indonesia.
“Kita ingin semangat mereka tidak menjadi abu, tetapi tetap menjadi api semangat pemuda di era sekarang demi melanjutkan, meneruskan, sekaligus meluruskan rel dan sejarah perjuangan bangsa,” kata Ghopur kepada NU Online, Rabu (2/11) siang.
Beberapa unsur kepemudaan yang dalam deklarasi ini adalah perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), mantan aktivis 98, Generasi Muda Perhimpunan Indonesia Tionghoa (GEMA INTI), Gerakan Alam Pikir Indonesia (Gerak API), pemuda Kampung Sawah Bekasi, pemuda daerah, Anak Kandung Indonesia, dan delegasi ormas serta OKP lainnya. (Alhafiz K)
Sumpah Pemuda, Sejumlah OKP Lahirkan Deklarasi Kembali ke Khittah 1928
Jakarta, NU Online
Sejumlah pimpinan organisasi kepemudaan di Indonesia menyuarakan kembali semangat Sumpah Pemuda 1928 di Lantai Lima Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (2/11) siang. Mereka menandatangani spanduk bertajuk “Deklarasi Kembali ke Khittah 1928” sebagai bentuk kepedulian pemuda terhadap kondisi kekinian di Indonesia.
Penandatanganan deklarasi ini mengawali diskusi kebangsaan dan keindonesiaan yang diinisiasi Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB).
Menurut Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur, penandatanganan spanduk deklarasi ini merupakan wujud kebulatan tekad dan niat para pemuda Indonesia untuk menanamkan dan meneguhkan kembali sumpah-janji serta niat suci para pemuda di era 28 Oktober 1928 lalu. Demi satu Indonesia merdeka, satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Deklarasi ini merupakan upaya menggelorakan kembali niat suci dan luhur para pemuda di era 28 Oktober 1928 yang juga kemudian menjadi pendiri Republik Indonesia.
“Kita ingin semangat mereka tidak menjadi abu, tetapi tetap menjadi api semangat pemuda di era sekarang demi melanjutkan, meneruskan, sekaligus meluruskan rel dan sejarah perjuangan bangsa,” kata Ghopur kepada NU Online, Rabu (2/11) siang.
Beberapa unsur kepemudaan yang dalam deklarasi ini adalah perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), mantan aktivis 98, Generasi Muda Perhimpunan Indonesia Tionghoa (GEMA INTI), Gerakan Alam Pikir Indonesia (Gerak API), pemuda Kampung Sawah Bekasi, pemuda daerah, Anak Kandung Indonesia, dan delegasi ormas serta OKP lainnya. (Alhafiz K)
Sumpah Pemuda, Sejumlah OKP Lahirkan Deklarasi Kembali ke Khittah 1928
Jakarta, NU Online
Sejumlah pimpinan organisasi kepemudaan di Indonesia menyuarakan kembali semangat Sumpah Pemuda 1928 di Lantai Lima Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (2/11) siang. Mereka menandatangani spanduk bertajuk “Deklarasi Kembali ke Khittah 1928” sebagai bentuk kepedulian pemuda terhadap kondisi kekinian di Indonesia.
Penandatanganan deklarasi ini mengawali diskusi kebangsaan dan keindonesiaan yang diinisiasi Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB).
Menurut Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur, penandatanganan spanduk deklarasi ini merupakan wujud kebulatan tekad dan niat para pemuda Indonesia untuk menanamkan dan meneguhkan kembali sumpah-janji serta niat suci para pemuda di era 28 Oktober 1928 lalu. Demi satu Indonesia merdeka, satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Deklarasi ini merupakan upaya menggelorakan kembali niat suci dan luhur para pemuda di era 28 Oktober 1928 yang juga kemudian menjadi pendiri Republik Indonesia.
“Kita ingin semangat mereka tidak menjadi abu, tetapi tetap menjadi api semangat pemuda di era sekarang demi melanjutkan, meneruskan, sekaligus meluruskan rel dan sejarah perjuangan bangsa,” kata Ghopur kepada NU Online, Rabu (2/11) siang.
Beberapa unsur kepemudaan yang dalam deklarasi ini adalah perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), mantan aktivis 98, Generasi Muda Perhimpunan Indonesia Tionghoa (GEMA INTI), Gerakan Alam Pikir Indonesia (Gerak API), pemuda Kampung Sawah Bekasi, pemuda daerah, Anak Kandung Indonesia, dan delegasi ormas serta OKP lainnya. (Alhafiz K)
