Reformulasi Struktur dan Kaderisasi
Jakarta – Aminuddin Ma’ruf resmi menerima mandat untuk
melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PB PMII) di Kongres PMII XVIII di Jambi pekan lalu.
Setidaknya ada tiga agenda utama PB PMII ke depan dibawah
roda kepemimpinan Aminuddin Ma’ruf. Yakni mereformulasi struktur,
mengkonsolidasi kaderisasi, dan konsolidasi internal. Untuk agenda yang
terakhir ini ditargetakan akan selesai maksimal dalam tiga bulan kedepan.
“Dari ketiga poit itu pada intinya PMII ke depan harus rapi
secara struktur, rapi secara kaderisasi, dan rapi secara regenerasi. Itulah
target saya dalam satu periode ke depan,” kata Aminuddin, saat ditemui
SantriNews, di kediamannya Jalan Kayu Manis No.52 Jakarta Timur, Kamis, 19 Juni
2014.
Aminuddin menjelaskan, PB PMII akan mengkaji secara mendalam
tentang pola efektivitas sistem kaderisasi di PMII. Menurutnya, sistem
kaderisasi formal mulai MAPABA, PKD, hingga PKL perlu dirumuskan ulang agar
lebih bersifat tehnikal, karena selama ini hanya berkutat di sisi nilai.
“Perlu diturunkan pada hal-hal yang bersifat teknikal,
karena selama ini kan terlalu absurd,” ujar pria berusia 28 tahun kelahiran
Karawang ini.
Mantan ketua umum PC PMII Jakarta Timur ini menyebutkan,
misalnya materi Nilai Dasar Pergerakan (NDP). Materi ini, sambungnya, harus
dirumuskan kedalam bentuk aplikasi teknis.
Implikasi dari absurditas sistem kaderisasi itu, kader PMII
acapkali gamang dalam menghadapi realitas di lapangan. “Itu adalah efek dari
sistem kaderisasi PMII yang terlalu absurd. Menurunkan Aswaja dan NDP secara
teknikal belum ada,” tegasnya.
Aminuddin berkomitmen, kepengurusan PB PMII mendatang akan
melaksanakan kaderisasi sendiri yang dikhususkan bagi para kader yang memang
sengaja disiapkan untuk menjadi calon pemimpin minimal di level PKC dan PB.
“Artinya setelah ketua PKC ke depan itu harus sadar bahwa
dirinya sedang disiapkan untuk jadi pemimpin. Begitu juga di level PB,”
tandasnya. (her/ahay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar