Jumat, 29 Agustus 2014

LAPORAN KETUA UMUM PMII JEPARA MASA KHIDMAT 2013-2014

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
PEMGURUS CABANG PMII JEPARA
Periode 2013 - 2014

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam pergerakan sahabat-sahabat
Yang terhormat
1.    Sahabat-sahabati Majelis Pembina Cabang;
2.    Sahabat-sahabati Pengurus Cabang PMII Jepara;
3.    Sahabat-sahabati Pengurus Komisariat Ratu Kalinyamat, RA Kartini dan Komisariat Ratu Shima;
4.    Sahabat-sahabati Pengurus Badan Semi Otonom PC. PMII Jepara, yaitu Sanggar Seni “Eling” dan Forum Kajian Jender (FKJ);
5.    Sahabat-sahabati Rayon Tarbiayah, Syari’ah, Dakwah, Rayon Ekonomi, Tehnik, dan Desain;
6.    Dan tidak ketinggalan pula seluruh kader PMII Jepara yang mengikuti hadir dalam kofercab ini yang sangat kami banggakan.

    Alhamdulillahirabbil a’lamin, kita panjatkan sebagai ungkapan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan hidayah, taufiq, dan inayah-Nya kepada hamba-hambanya, yang diciptakan di alam jagat semesta ini. Bahwa dengan petunjuknyalah kita kader pergerakan sampai saat ini masih bisa konsisten dalam memegang amanat pergerakan kita, loyalitas dan komitmen dalam mengemban mandat pergerakan kita.
    Segala rasa kekaguman dan ketakdhiman semoga tak lekang oleh perubahan zaman atas keteladanan Rasulullah SAW dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, yang telah mengentaskan umat manusia dari kejahiliyahan menjadi umat yang berperadaban. Solawat serta salam semoga selalu mengalir kepangkuan beliau khotamil anbiya’ Nabi Agung Muhammad SAW, sang pemberani, sang pembebas manusia dari perbudakan menuju manusia yang bermartabat. Sosok reformis yang selalu jadi inspirator ummatnya untuk bergerak dalam segala zaman, kepada beliaulah kita harapkan syafa’at hingga hari kiamat.

Sahabat-sahabati Pergerakan Yang Berbahagia
    Dalam forum yang sangat baik ini, perlu kita sadari bersama bahwa hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi perjalanan panjang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Jepara. Momentum konfercab yang telah banyak menguras tenaga, pemikiran bahkan dana akan menjadi berharga jika forum ini benar-benar menjadi forum konsolidasi bersama kader-kader pergerakan dalam kerangka merumuskan gerak langkah PMII ke depan. Namun bisa jadi konfercab ini akan menjadi agenda rutinitas tahunan saja jika sahabat-sahabati tidak menyadari betul apa yang harus diperbincangkan dalam forum tertingggi ini. Jangan sampai agenda besar yang telah mengorbankan banyak hal ini, tanpa menghasilkan sesuatu yang berharga bagi kelanjutan perjuangan PMII dalam membela rakyat dan kaum yang tertindas oleh kebijakan yang tidak pernah memihak.
    Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini akan kami gunakan untuk memberikan pemaparan perjalanan satu tahun kepengurusan PC PMII Jepara, dengan segala dinamika dan pergulatan yang terjadi di dalamnya. Apa yang nanti kami sampaikan ini semoga menjadi bahan evaluasi bersama, tentu saja semua yang kami sampaikan dan kita evaluasi merupakan modal penting bagi perbaikan perjalanan PMII ke depan. Ibarat pepatah, “tidak ada gading yang tak retak”, artinya bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tetapi ketidaksempurnaan atau keterbatasan itu tidak kemudian menjadikan kami menyerah dan mundur, akan tetapi keterbatasan itu semestinya menjadikan kita untuk berhati-hati dalam bergerak, dan selalu mengevaluasi dan intropeksi diri atas apa yang kita lakukan. Kami berharap apa yang kami sampaikan ini dapat menjadi modal penting sebagai inspirasi gaerakan “untuk meninggalkan hal lama yang tidak baik dan menggantinya dengan hal baru yang lebih baik serta merawatnya untuk tetap menjadi baik”. Kami menyadari tidak ada manusia yang sempurna, banyak kekurangan yang kami lakukan, dengan keterbatasan yang ada paada kami semoga menjadi motivasi, introspeksi diri dan berjuang dalam menjalankan mandat PMII ke depan.

Sahabat-sahabati Pergerakan Yang Terhormat
    Konfercab XV satu tahun yang lalu, telah memberikan mandat kepada saya dan segenap pengurus cabang untuk menahkodai PMII dalam mengarungi medan lautan yang lengkap dengan berbagai gelombang, badai bahkan ranjau yang setiap saat akan memakan korban. Hal itu yang kemudian menuntut kami untuk mencoba selalu mengoptimalkan peran kami dalam mengemban amanah ini sebaik-baiknya dengan semangat berkorban sekuat jiwa raga kami. Baik dirasa manis atau pahit, susah atau senang, bagi kami secara kolektif itu merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi sebagai bentuk dari tanggung jawab kami sebagai pelaksana mandat yang telah ditetapkan oleh kader-kader PMII melalui Konfercab XV pada tanggal 24 Agustus 2013 di LPWP Undip Jepara yang lalu.

STRATEGI PENGEMBANGAN PMII
    Dari berbagai persoalan yang muncul di masyarakat mengharuskan bagi PMII untuk mampu berkiprah dalam mengemban dan memperjuangkan visi kerakyatan. Di samping itu tugas besar PMII dalam rangka kelanjutan proses kaderisasi adalah salah satu bagian yang tidak bisa diabaikan. Untuk itu dalam kepengurusan PC. PMII Jepara ini perlu adanya strategi gerak untuk mengemban amanat di PMII baik di internal maupun eksternal.
    Memahami posisioning PMII diluar, juga harus dimaknai sebagi arena pertarungan. Dalam arena ini PMII maupun kadernya secara langsung ataupun tidak pasti bertarung dengan entitas lain baik dalam eksistensi organ, wacana pengetahuan maupun dalam proses perubahan yang dicita-citakan. Disinilah kader PMII harus mulai memahami “rule of the game” yang harus dilakukan agar suatu tujuan dapat tercapai dengan maksimal.
    PC. PMII Jepara secara kelembagaan menyadari bahwa setiap individu khususnya kader PMII akan menentukan watak kepemimpinan bangsa di masa depan yang bertanggungjawab terhadap transformasi sosial dalam skala besar. Kesadaran yang sudah menyatu dalam aliran darah setiap generasi muda bangsa, kian lama akan mengkristal menjadi perlawanan yang tak kenal lelah. Dialektika sejarah pun mendorong terbentukya pemahaman untuk gerak bersama menentukan langkah dalam menghadapi tantangan global dan nasional.
    Intensitas gerakan mahasiswa dalam melancarkan aksi protes terhadap kebijakan pemerintah maupun sekedar aksi solidaritas yang ditunjukan untuk membangkitkan semangat perlawanan bentuk-bentuk kekerasan, baik di dalam maupun luar negeri. Bukan hanya itu, arus besar hiruk pikuk perselingkuhan sebagian aktivis mahasiswa dengan kepentingan sesaat atau kepentingan politik praktis, yang ternyata justru menyurutkan moralitas sebagian mahasiswa Indonesia.
    Dalam praktek korupsi missal, hal ini merupakan suatu tradisi masyarakat Indonesia yang harus di enyahkan dari muka bumi terutama negeri tercinta ini. Karena selain membusukkan negeri, korupsi juga memetamorfosa menjadi “trend and life style” sehingga sampai saat ini untuk membendung arus korupsi yang begitu dahsyat susah untuk diberantas. Budaya korupsi yang sudah menjadi liar dimana-mana ini digunakan oleh pihak barat (asing) untuk semakin memperdaya bangsa ini.
    Dalam hal inilah PMII dituntut untuk melakukan pembacaan global serta melancarkan aksi-aksi strategis guna mengontrol jalannya roda pemerintahan dan menggiring pada terwujudnya cita-cita reformasi.
    Dalam pendidikan dengan pengaliran dana BOS, DAK, BLOK GRAND dan lainnya yang mengalir ke sekolahan, di satu sisi justru melahirkan sebuah anomali baru yaitu korupsi yang semakin marak di jajaran institusi sekolah. Kepala sekolah dan guru-guru mempunyai ladang basah baru yang dulu hanya dinikmati pejabat dinas terkait, dengan adanya kesempatan bertransaksi langsung dengan supplier buku atau peralatan pendidikan yang lain. sehingga semakin memperkeruh pendidikan bangsa kita ini.
    Dalam konteks ini dengan sadar sahabat-sahabati PMII harus selalu melakukan upaya pengawalan terhadap pendidikan yang baik dan adil bagi seluruh masyarakat di segala lapisan.
    Sadar akan mandat yang diamanatkan kepada kami tidak mungkin bisa dilaksanakan dengan secara individu. Oleh sebab itu pembagian kerja adalah suatu keniscayaan untuk dapat mengakomodir dari setiap persoalan yang harus dihadapi. Konsolidasi dan koordinasi pengurus selalu kami upayakan untuk megoptimalkan roda kepengrusan kami.

MANAGERIAL PC PMII
    Sebagai mandataris Konfercab XVI, saya tidaklah mungkin mampu menjalankan mandat organisasi sebesar ini hanya seorang diri. Tentu saja dalam menjalankan mandat besar yang digariskan dalam Konfercab XVI serta hasil-hasil Kongres PB. PMII ini butuh seperangkat kepengurusan untuk bisa menopang bersama-sama. Untuk itulah maka terbentuk kepengurusan PC. PMII hasil rapat tim formatur yang masing-masing Komisariat Ratu Kalinyamat, R.A. Kartini, Ratu Shima serta dari BSO mendelegasikan kadernya sebagai pengurus yang kemudian disahkan oleh PB. PMII.
    Dalam menjalankan tugas-tugasnya, kepengurusan itu membutuhkan penataan atau pembagian tugas (job description) sehingga terjadi dinamika dan iklim kerja yang sempurna. Pola kepemimpinan yang tepat atau relevan dalam kepengurusan juga sangat penting untuk diperhatikan. Pola kepemimpinan kolektif dan partisipatif adalah bentuk yang kami coba terapkan dalam kepengurusan ini. Dengan itu setiap pengurus akan mempunyai tugas dan wewenang masing-masing tanpa harus membedakan antara pengurus harian dan pengurus dan biro – biro yang ada dalam setruktural PC.PMII Jepara.
    Adapun jajaran pengurus cabang PMII Jepara masa khidmad 2013-2014 adalah sebagai berikut;
BADAN SEMI OTONOM
    Badan Semi Otonom (BSO) adalah suatu kelompok profesi yang dibawah naungan cabang yaitu Forum Kajian Jender (FKJ) dan Sanggar Seni “Eling”, dalam kinerjanya merupakan patner dari cabang tetapi mempunyai wewenang tersendiri untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang ada walaupun masih dalam pengawasan cabang.

PROGRAM KERJA
    Program kerja dalam pelaksanaanya berdasarkan pada sebuah mandat Konfercab XIV tahun 2012, bahwa sebagai mandataris kami telah diamanati banyak pekerjaan yang harus kami laksanakan. Rekomendasi-rekomendasi yang kemudian kami terjemahkan pada saat rapat kerja cabang yang bertempat di Desa Dongos menghasilkan berbagai program kerja yang menjadi acuan bersama pengurus cabang dalam menjalankan tugasnya.
    Program kerja yang kami rancang dalam satu periode tentu saja berangkat dari sebuah
mandat PMII, yaitu ke-mahasiswa-an (mandat intelektual) ke-Islam-an (mandat religi) ke-Indonesia-an (mandat kebangsaan), serta kebutuhan-kebutuhan kaderisasi yang menjadi wilayah garapan PMII Jepara, dan tentu juga dengan memperhatikan kemampuan yang dimiliki oleh pengurus PC PMII Jepara.

HAMBATAN
    Dalam usaha apapun tidak pernah dipisahkan dari hambatan, baik itu dari dalam sendiri (internal), maupun kendala yang datang dari luar (eksternal). Kami sadar bahwa keberadaan kami sebagai Pengurus Cabang yang diamanati untuk menahkodai PC PMII Jepara, tak lepas dari ombak dan badai yang menerjang dalam perjalanan kami, tentu harus berani menghadapi apa saja yang menjadi kendala tersebut. Hambatan yang datang bukan kemudian menjadikan kami putus asa dan tidak melakukan sesuatu, tetapi itu semua kami maknai sebagai bagian dari dinamika perjalanan organisasi.
    Adapun kendala-kendala dalam kepengurusan kami diantaranya:
    Pertama, kendala internal, yakni beberapa kekurangan yang muncul didalam kepengurusan, baik secara individu pengurus maupun secara kolektif managerial organisasi yang kami miliki. Kami menyadari bahwa di dalam kengurusan cabang PMII Jepara masih jauh dari kesempurnaan. Kemampuan individu baik intelektual maupun teknis masih sangat terbatas. Belum lagi kesibukan pribadi masing-masing pengurus yang selama satu tahun ini ternyata masih mendominasi, sehingga banyak berpengaruh terhadap jalannya kinerja cabang.
    Kedua, adalah kendala financial atau pendanaan, sebuah konsekuensi dari organisasi non profit adalah tidak adanya pos-pos yang secara rutin dapat menopang segala aktivitas dan kebutuhan organisasi, seperti biaya bulanan listrik, kebutuhan biaya kantor kesekretariatan, pendelegasian dan undangan luar kota, realisasi program kerja, dan kegiatan-kegiatan rutin lainnya menuntut setiap pengurus untuk mampu berfikir bagaimana bisa mencukupinya. Hal ini yang akhirnya memaksa pengurus cabang yang kemudian disibukkan dengan usaha-usaha pencarian dana.
    Ketiga, kurang aktifnya beberapa kepengurusan dibawah cabang, (Komisariat Ratu Shima) sehingga mau tidak mau dalam rangka penyelamatan, pengurus membagi peran untuk mengurusnya, sehingga pembagian peran yang sudah digariskan akhirnya tidak bisa berjalan dengan maksiamal.

IMPLEMENTASI PROGRAM KERJA
    Setahun adalah waktu yang sangat singkat untuk dapat menjalankan seluruh agenda besar PC PMII Jepara. Berawal dari kesadaran akan mandat yang dipercayakan kepada kami, maka dengan tulus dan ikhlas serta memohon petunjuk dari Allah SWT, maka akhirnya kami merampungkan masa periode kepengurusan ini dengan telah melakukan program-program kerja sebagaimana yang telah dirumuskan dalam rapat kerja serta agenda-agenda lain tidak terprediksi dalam rapat kerja seperti diskusi region PKC PMII Jawa Tengah, penyikapan atas isu-isu yang ada pada saat itu dan juga menghadiri undangan-undangan baik dari internal PMII maupun dari luar PMII. Dalam realisasi kerja ini telah dibagi menurut pembagian kerja yang dilakukan di cabang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumpah Pemuda, Sejumlah OKP Lahirkan Deklarasi Kembali ke Khittah 1928

Rabu, 02 November 2016 18:03 Nasional Sumpah Pemuda, Sejumlah OKP Lahirkan Deklarasi Kembali ke Khittah 1928 Jakarta, NU Online Sejumlah...